Sebuah pemikiran tentang KURTILAS

Ok,  kali ini gua mau ngebahas tentang kurtilas, ini sebenarnya mau ngomongin masalah dari kurtilas (Kurikulum 2013). Ini hanya sebuah pemikiran diri gua sendiri mengenai aspek dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

Berawal saat adik gua minta tolong gua untuk update Google Play & membuat GMail, gua sebagai abang yang ngga baik cuman mengiyakan saja karena saat itu gua lagi main Magic Rush: Heroes (Asik bat gamenya). Kelar ngegame gua mandi, seperti yang lo pada tau bahwa toilet adalah pusat inspirasi dan visi ke depannya wkwkwk, pas keadaan gua bengong (boker) gua mikir, kenapa gua mesti bikinin dia GMail, kenapa gua mesti benerin GPlaynya? Kenapa ga gua ajarin prosesnya aja? Hal tersebut menghantui pikiran gua, disana gua berpikir, jauh lebih mulia bila gua ngajarin adek gua dan bila ada orang yang bingung seperti dia, dia bisa membantu orang tersebut. Gua pun memutuskan mengajarkan caranya namun karena adek gua bala brads, gua bikinin doang.

Apa hubungannya sama kurtilas? Gini bro, gua yang merupakan siswa ga berpendidikan tinggi dalam IT mengajarkan cara kepada adik gua dengan jelas, tanpa bayaran tanpa beban, sedangkan dalam kurtilas guru yang sudah berpendidikan diatas S1 dan digaji lumayan sekaligus PNS tidak mengajarkan siswa cara, tidak menjelaskan, namun menyuruh siswa membaca dan bertanya, boro-boro nanya baca aja gangerti, mau jadi apa siswa membaca sesuatu yang tidak diketahu? Sama kaya orang Sunda disuruh baca Aksara Batak ya mana ngarti, mungkin akan ada yang berpendapat bahwa siswa bisa nanya semuanya, ane jawab itu, daripada siswa nanya yang butuh keberanian apalagi guru killer, kenapa ga dijelasin aja? Dan tujuan kurtilas juga untuk membuat efektif sistem KBM dan menurut saya ini sebuah kegagalan.

Setelah itu bro, seperti yang gua bilang melalui cerita singkat tadi, sebuah cara lebih lama diingat dan sangat berguna kemudian hari. Dalam kurtilas kita sedikit diajarkan cara namun langsung cepat seperti rumus atau cara cepat (bagi saya ini bukan cara), berbanding terbalik dengan KTSP yang menjelaskan darimana rumus tersebut itu datang menggunakan logika, bersyukur guru MTK saya bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dan lebih cenderung KTSP.

Tak banyak aspek yang gua bahas brads karena khayalan gua hilang di panggil nyokap. Tapi dari 2 hal tadi coba lo bayangin, kurtilas menyuruh lo baca dan bertanya dan saat menjelaskan hanya dijelaskan cara singkat atau hanya sekedar rumus, guru di gaji, berpendidikan di atas S1. Sudah disuruh baca yang ga lo ngerti, nanya takut, mending lo nanya di tanggapin ramah dan dijawab enak, coba lo tanya terus lo di hina dan di pojokkin, sehingga bikin lo trauma buat nanya ke guru, dan saat lo udah berhasil kumpulin nyali lo buat nanya, pertanyaan lo ga dijawab sungguh-sungguh dan tidak lengkap dan tidak jelas, lebih sakit bro daripada denger mantan ngasih undangan nikahan. Itu guru bisa di ganti sama anak SD bisa baca megang rumus dan intisari buku yang dijual di toko buku, sambil masang muka galak, merintah siswa baca buku dulu wkwkwk.

Sungguh luar biasa sistem KBM di Indonesia :). God Bless Indonesia.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Ban Michelin Pilot Street

BITCOIN!!! (2)

DEPASITO